“{Menanti cinta si kala senja }“
Cinta bagaikan kelana di kala senja menginjakan jejaknya di atas nirpana..
kelak sang surya eunggan untuk berpijar lagi tapi kou cinta laksana sang kuasa yang indah..
Di berikan cerita dan lahirkan semua asa dan rasa cinta,di damba damba ada asa dan rasa dalam kesejukan bagai embun pagi...yang turun putih bagaikan salju..
Namun cinta selalu turun menetap di hatiku rindu bagai sarapan kasih yang terpadu di dalam jiwa,di antara kasih rindu dan cinta yang indah dan di antara hati yang merah merekah..
Saat senja akan tiba mendung pun taakan menghiasi hanya sang surya yang tenggelam ..
Berlanjut dalam malam sang purnama pun menerangkan sinarnya untuk insan yang menanti cinta yang tak kunjung jua tiba
andai kata penantian tak ada, ku hanya selalu berharap suatu saat sang malaikat mau berbisik memberikan satu insan bagiku..
mencintai dalam keluhan meski asa mendekam dalam jiwa dan raga..
tapi tak ayal senjapun tiba hingga semuanya sirna tak berbekas.. indahnya waktu senja hanya terlihat cuman skejap di tuturkan mega yang kuning merona yang indahnya cuman semata ..!!
Minggu, 16 Mei 2010
Selasa, 27 April 2010
" PERSAHABATAN "
Kita tak akan pernah bisa menempuh ulang kembali segala impian dan tujuan yang sudah di tapaki dengan kebersamaan..
kenangan yang meranggas perlahan di ringkih hati
lalu menyemai harapan, segalanya akan kembali seperti semula … “Karena apa yang tertinggal,”seperti sisa jejak langkah kaki di bibir kehidupan yang lenyap terhapus hempasan waktu”
Kita hanya akan bisa bersenandung merepih pilu dan membuat segenap angan terbang liar mencabik cabik cakrawala menjadi kenangan..
Seraya menyimpan segala asa dan rindu yang terpendam di semua khayalan
Hanya diam termenung, pada keheningan malam
pada lagu lama yang di lantunkan
dan bergema lirih hingga ke sudut sepi sanubari
“Karena apa yang kini ada”, ucapan,”Adalah tempat dimana kita membangun asa dan rasa
angin segala musim bertiup dan arus semua sungai bermuara yang kerap membuat kita gamang pada pilihan : meniti samar masa depan ataukah
menggenggam nostalgia dan ikut karam bersamanya
Adakah Kilau Rembulan
yang mengapung indah di beranda adalah sebuah ruang renung untuk memahami lebih dalam setiap desir luka, serpih tawa, isak tangis, jerit rindu dan keping kecewa yang memantul pelan dari dinding hati…
Kenangan yang telah dipahat rapi di sepanjang jejak waktu yang sudah berlalu tak ubahnya seperti gugusan awan bersama selarik bianglala yang berbaris sepanjang garis cahaya mentari serta kepak camar riang membelah langit..
Harapan semua, semoga, langkah2 pasti yang kita tapak kedepan memberi makna di taman jiwa
bersama selaksa kembang dan kepak kupu-kupu bersayap cemerlang pada setiap dentang usia
seraya melukis potongan kisah di kanvas batin
Dan kilau rembulan di beranda malam
yang membasuh perih, melerai gulita
senantiasa hadir dan mengalir
tanpa henti di sepanjang selasar kehidupan
Kesaksian luka itu sudah lama kita kemas,
dalam senyap hati juga, pada mendung langit
yang kian ranum menurunkan gerimis
kita menyimpan rasa itu rapat-rapat
sembari menatap nanar sang mentari
senja turun perlahan di ufuk
menghayati setiap jejak merah saga yang ditinggalkannya..
Bagai menyaksikan semua impian kita
yang luruh perlahan oleh derap waktu
serta tetes rindu yang menghias disisinya
seumpama ornamen lusuh, meleleh dalam diam
“Kita tengah bercakap tentang cinta, ada tiada,” kata lesu dan desir angin membawa tinggi ucapan bersama pekik camar yang terbang limbung di atas gunung
selarik pelangi di batas cakrawala
Aku termangu dan memandang bening matamu dimana ada lelah dan kegetiran disana
dimana genangan kenangan kita
larut pada sajak yang di pahat
dalam pilu tak terungkapkan
Kenangan itu selalu berjalan tertatih dalam benak
meniti sebuah perjalanan panjang tentang sebuah rasa yang tertinggal pada relung hati, dimana sunyi bersemayam bersama rindu yang terpendam
“Kadangkala,” katamu,”pada lirih sajak yang kuterbangkan bersama angin
senantiasa ada harap disana untuk menghampirimu di suatu ketika
sembari bercerita tentang janji, obsesi memiliki juga cinta, Pesonamu selalu memercik pada riuh rendah pundak …
kenangan yang meranggas perlahan di ringkih hati
lalu menyemai harapan, segalanya akan kembali seperti semula … “Karena apa yang tertinggal,”seperti sisa jejak langkah kaki di bibir kehidupan yang lenyap terhapus hempasan waktu”
Kita hanya akan bisa bersenandung merepih pilu dan membuat segenap angan terbang liar mencabik cabik cakrawala menjadi kenangan..
Seraya menyimpan segala asa dan rindu yang terpendam di semua khayalan
Hanya diam termenung, pada keheningan malam
pada lagu lama yang di lantunkan
dan bergema lirih hingga ke sudut sepi sanubari
“Karena apa yang kini ada”, ucapan,”Adalah tempat dimana kita membangun asa dan rasa
angin segala musim bertiup dan arus semua sungai bermuara yang kerap membuat kita gamang pada pilihan : meniti samar masa depan ataukah
menggenggam nostalgia dan ikut karam bersamanya
Adakah Kilau Rembulan
yang mengapung indah di beranda adalah sebuah ruang renung untuk memahami lebih dalam setiap desir luka, serpih tawa, isak tangis, jerit rindu dan keping kecewa yang memantul pelan dari dinding hati…
Kenangan yang telah dipahat rapi di sepanjang jejak waktu yang sudah berlalu tak ubahnya seperti gugusan awan bersama selarik bianglala yang berbaris sepanjang garis cahaya mentari serta kepak camar riang membelah langit..
Harapan semua, semoga, langkah2 pasti yang kita tapak kedepan memberi makna di taman jiwa
bersama selaksa kembang dan kepak kupu-kupu bersayap cemerlang pada setiap dentang usia
seraya melukis potongan kisah di kanvas batin
Dan kilau rembulan di beranda malam
yang membasuh perih, melerai gulita
senantiasa hadir dan mengalir
tanpa henti di sepanjang selasar kehidupan
Kesaksian luka itu sudah lama kita kemas,
dalam senyap hati juga, pada mendung langit
yang kian ranum menurunkan gerimis
kita menyimpan rasa itu rapat-rapat
sembari menatap nanar sang mentari
senja turun perlahan di ufuk
menghayati setiap jejak merah saga yang ditinggalkannya..
Bagai menyaksikan semua impian kita
yang luruh perlahan oleh derap waktu
serta tetes rindu yang menghias disisinya
seumpama ornamen lusuh, meleleh dalam diam
“Kita tengah bercakap tentang cinta, ada tiada,” kata lesu dan desir angin membawa tinggi ucapan bersama pekik camar yang terbang limbung di atas gunung
selarik pelangi di batas cakrawala
Aku termangu dan memandang bening matamu dimana ada lelah dan kegetiran disana
dimana genangan kenangan kita
larut pada sajak yang di pahat
dalam pilu tak terungkapkan
Kenangan itu selalu berjalan tertatih dalam benak
meniti sebuah perjalanan panjang tentang sebuah rasa yang tertinggal pada relung hati, dimana sunyi bersemayam bersama rindu yang terpendam
“Kadangkala,” katamu,”pada lirih sajak yang kuterbangkan bersama angin
senantiasa ada harap disana untuk menghampirimu di suatu ketika
sembari bercerita tentang janji, obsesi memiliki juga cinta, Pesonamu selalu memercik pada riuh rendah pundak …
Senin, 12 April 2010
“ PUTRI PENGGODA “
Akan kah sedikit saja terlintas dibenakmu
tuk jatuh dalam lingkaran putihnya cinta
dari aku peri bersayap jingga akan ku bawa dirimu
serta angan – anganku..
ke dalam laskar laskar agungnya cinta yang nyata ..
di hiasi rumpun - rumpun asmar yang merona
dari para pujangga cinta..
yang di ukir dari laksana mega yang mempesona
oleh pemahat rasa dengan warna kesumba
di atas talaga warna yang mempesona
di penuhi dan di resapi penuh dengan asa dan rasa cinta..
bagi pemahat cinta....
putry penggoda kini aku pery yang bersayap jingga
yang membawa berjuta pesona..
yang selalu ada dalam jiwa di setiap alur alur
cerita cinta cinta yang mempesona....
:p :D.
“ SAAT CINTA DATANG “
Saat cinta datang
merasuk dalam ruang dada
menembus pembuluh asmara, terbuai dalam pesona
hangatnya cinta dengan di iringi tutur kata jiwa
merasuk ke dalam hati yang terasa merona
ketika mulut tak bisa berkata dan hati pilu untuk menuturkan bahasa jiwa
tak bisa menjawab tak bisa berkata menyembunyikan rasa demi rasa
di dalam qalbu asmara jiwa ..
kini aku telah terlanjur mendayung dalam buaian hangatnya cinta
yang datang dengan sendirinya tanpa kata kata..
dan rasapun sungguh tak terduga begitu membara..
tak ingin hati jauh dari hadapannya tak ingin aku melepasnya kembali
hanya satu yang ku pinta ku tak ingin melepas dan pergi darinya lagi…
Akan kah sedikit saja terlintas dibenakmu
tuk jatuh dalam lingkaran putihnya cinta
dari aku peri bersayap jingga akan ku bawa dirimu
serta angan – anganku..
ke dalam laskar laskar agungnya cinta yang nyata ..
di hiasi rumpun - rumpun asmar yang merona
dari para pujangga cinta..
yang di ukir dari laksana mega yang mempesona
oleh pemahat rasa dengan warna kesumba
di atas talaga warna yang mempesona
di penuhi dan di resapi penuh dengan asa dan rasa cinta..
bagi pemahat cinta....
putry penggoda kini aku pery yang bersayap jingga
yang membawa berjuta pesona..
yang selalu ada dalam jiwa di setiap alur alur
cerita cinta cinta yang mempesona....
:p :D.
“ SAAT CINTA DATANG “
Saat cinta datang
merasuk dalam ruang dada
menembus pembuluh asmara, terbuai dalam pesona
hangatnya cinta dengan di iringi tutur kata jiwa
merasuk ke dalam hati yang terasa merona
ketika mulut tak bisa berkata dan hati pilu untuk menuturkan bahasa jiwa
tak bisa menjawab tak bisa berkata menyembunyikan rasa demi rasa
di dalam qalbu asmara jiwa ..
kini aku telah terlanjur mendayung dalam buaian hangatnya cinta
yang datang dengan sendirinya tanpa kata kata..
dan rasapun sungguh tak terduga begitu membara..
tak ingin hati jauh dari hadapannya tak ingin aku melepasnya kembali
hanya satu yang ku pinta ku tak ingin melepas dan pergi darinya lagi…
Kamis, 08 April 2010
RENUNGAN HATI
Di setiap pagi kau lah yang selalu di ingatan ku
Di setiap senja kau pula lah yang ada di pikiran ku
Menggelayut di setiap langkah-langkah jejak kaki ku
Cantik nan indah tiada tara bagaikan mutiara jiwa
Perasaanku pada mu kurasa tak terhingga
Kau begitu sempurna tiada cela ...
Menyiram keelokan sepanjang kehidupan
Menambahkan pesona indah di hari-hari ku
Telah kunyatakan disaksikan langit dan buana,
Gunung dan sungai, bayu dan banyu dikau lah pujaan ku
Tak akan pernah ada rasa sesal di hati
Tak akan pernah ada rasa sakit lagi di sanubari
Mawar jelita merekah indah taman jiwa
Tersentuh senyuman mu manis mempesona
Yang manis begitu juga dengan hati ini
Tubuh ku bergetar setiap kupanggil namamu di hatiku
Hatiku berdebar di rasuk cinta akan hadir dirimu
Hidup matiku untuk mu...
Bagi teman teman yang udah nengok ke blog saya ini... saya ucapkan terimaksih banyak dan saya minta komentarnya untuk bisa di jadikan motipasi dari kekurangan2 yang ada...
Di karnakan masih tahap belajar ....!!
hehe... :d :d
salam hangat ...
Acep heru
Hadirnya aura-mu
Tlah meruntuhkan kesetiaan
Kau bentangkan pelangi demi pijakan kaki-ku
Rangkaian awan indah kau gapai demi selimuti galau kalbu-ku
Berontak-ku dalam cintamu membuat raga bermandikan kilauan bintang.....
Tapi ku tak mampu hindaari, kau renggut kepedihan itu dengan seiringnya jalan di peraduan....
Selasa, 30 Maret 2010
" EMUT KANA RAGA ANJEUNA "
“ EMUTAN KANA RAGA ANJEUNA “
Dina jeumplingna weungi ngaherang neuteup maheut kana lalangit kabayang tantungan nu di pimeulang nu lawas nu aya di kajauhan.. teu mirosea imut manis ngagupay kana lamunan
Ngagembleng cipanon hate ngolembar marengan geterna hate asih nu manteng dina keumbang rasa, teu daya teu wasa nyindem gundem boa urang bakal peugat simpay cukang awi pameuntasan geus ngabeuntang pikeun pangliwatan urang nu bakal pisah di pengkolan
“ MEGA CAHAYA KABAGJAAN “
Dina tungtung reret mega ayang-ayangan
Tan pangreureuhan mageuhan lalampahan sareung paripolah
Kabagajaan …
Dina tungtung kiceup,mega langlayeuseun
kapan halodo nyontangan tempo
ngagedurkeun sono muntangan hujan
Dina tungtung teuteup ,mega pinuh ku
cimata; maseuhan rasa nu raca kana raga .
Dina hate teu weuleh inget nyaksian kana diri
Mungguhing aya cinta nu datang kana raga jeung jiwa
Masehan kana qalbu hate..
“ EMUTAN KEUR KA ASIH CINTA “
Di unggal dinteun anjeun nu sok aya dina pikiran kaula
di unggal nyangreb nincak ka peuting anjeun nu keukeuh neutep dina pikiran kaula terus terusan nembongan dinu pikiran dina laku lampah sapopoe..
Nu rasa bogoh ka anjeun anu teu ka kira ageungna
anjeun anu paling geulis teu aya bandingan nana
anu nyiraman ka geulisan setiap waktuna
anjeun nu nambihan kasenangan kaula dina unggal dinteun sapoe poe kaula..
kaula di bewarakeun di saksian ku langit jeung eusina
Gunung sareung walungan raga jeung pati anjeun nu di pibogoh ku kaula moala aya rasa deui nyeri anu neutep kana manah
Moal aya deui nyeri hate an uterus terusan neutep ..
Kembang jeulita anu karek meukar nu nyengitan lautan kasih jiwa
karaba seuri anjeun anu neutep dina lamunan
anu geulis sami sareung keumbang anu kacida endahna
raga anu ngageuleteur terus terusan unggal nyebut nami anjeun
hirup maotna kaula keur anjeun salawasna geulis…
“ TEPANG MUNGGARAN NU JANTEUN EMUTAN “
urang tepang munggaran
barang amprok pada lalagasan
nunda rasa geter hate teu katahan, katresna
bareung amprok jeung anjeuna
rasa mika welas mika asih mika cinta jugjug aya
lir ibarat ca`ang bulan opat welas
bagja bahagia taya bandingan nana paamprok sareung anjeuna
nya`angan poek nu ngadalingding lir weungi anu seupi ....
ngahudang rasa katresna ka panutan anjeuna
teuwalakaya nyimpen rusiah dina hate nu ujug ujug datang nu janteun ka bingung kana pikiran… .. !
dina pikiran terus terusan katresna nu nembongan… ?
katresna anu ngalangkang kanu pikiran
duh mungguhing Gusti Nu Anggung,
pasihan abdi jalan kangge caket ka anjeuna nu neumbe teras terasan nembongan dina emutan ....
katresna nu nembongan,.........
kanyaah nu marengan,.........
nu dongkap teu di ondang
nya`angan kaendahan hate kabagjaan jiwa
mapaesan taman hate niisan jeurona qalbu
duriat nu teu weleh minggat
rasa nu teu weleh ngariksa
kanyaah salira kangge anjeuna,...
katresna salira kangge badanna,....
ngahudang sarebu rasa dina duriat sareng rasa !
hate nu teu weleh keueung sieun teu kaanjangan teu ka dongkapan ku anjeuna kana qalbuna jiwa
poek nu ngadalingding dina renungan pikiran salawasna
sieun,... sieun terus terusan kabayang bayang dina emutan salawasna teuras teurasan…
mayunan hate sorangan anu was was bingung teu puguh tungtung
mung kieu buktosna,...kieu ayana
sono pami teu tepang sareng anjeuna
kasono nu taya saatna dina hate sareng pikiran nu masih ngalayang ngmbang nambahan karingrang …
kanya`ah nu bersih .. satia jadi kakasih salawasna
pameunteu marahmay manis ngadalingding sengit
hanjakal lamun endah ngan ukur kalangkang dina pikiran sareung bayangan dina lamunan
ngaraos re`eus
najan batin patebih, najan urang pa anggang
Hate teu weleh ingeut bae ka dirina saterusna
hoyong patepang pasimpay panangan paneutep raray sareung anjeuna di talaga kabahagiaan ..
hoyong patepung lawung pa amprok jodo
naimplengan iraha bakal kasorang kangeun manteung ka salira terus terusan unggal waktos ..
kadeudeuh tilam katresna mung hiji kanggo salira
rasa nya`ah rasa katresna kanggo salira
rasa asih rasa heman kanggo salira
naon lepat na naon dosana.. ?
mun rasa nyipangkeun katresna mika asih kasalira salawasna
kapan cinta kedah anteung jeung asihna
kapan asihh kedah tringtrim sumadinngna
sedeung rasa rumasa manteung deudeuhna demi kasatiaan salawasna sapanjang yuswa
janteun pageuh pamadegan dugi ka ahir hayat
nepikeun bungkusan kalbu mustika asmara
dania saenyana mika asih mika nyaah mika heman kasalira ..
Duh naon lepatna lamun hate mikanya`ah
Duh naon dosana lamun hate mika asih salira
Duh kapalang deudeuh ieu hate tos mika heman
duh kapalang cinta ieu hate pikeun kadirina
najan kudu nandangan tunggara rek satia moal rek sulaya ka dirina.. cinta moal rek kadungsang dungsang, cinta nu pasrah jiwa jeung raga kangge anjeuna sateurasna
moal welas kumawelang, cinta lahir tumekaning disarengan sareung bathin
sumanding asih nu tingtrim kangge anjeuna salawasna dugi ka ahir urang peugatna ku nyawa…
naon deui ieu nuhadir dina kalbu
panghudang rasa,....... minuhan sagara hate
jajantung ratug sur ser tutunggulan, singhoreng salira panutan nata kata,..niti ati janten sakalimat puisi
asih salira nu teu acan kedal kana janji !!
galindeng salira nu diantos dina waktosna !
waktosna kedal lisan,...
nyumponan harapan diri ,...
asih salira,...
kanyaah salira,....
duriat salira,
ku abdi diantos
Aya rasa dina diri abdi
sumarambah dina bayah kanyaah
sumoreang nugencang pikiran seueur kamelang
emut kapanutan nuaya ti pangumbaraan...
duh panutan .......
salira bet kumolebat bae dina pikiran
ieu hate teu pararuguh
bet hayang sasarengan bae..
junjunan iraha atuh ngajadi..
mun karep nyaah diri ....
ku kahayang dina sawangan
babarengan silih lendean
dina rasa dina dada aya manehna
duh junjunan kalbu mungguhing pangusik hate ......
bebende mepende hate
beubeureuh anu geus maneuh
rasa diri hamo lanca-linci
hamo incah balilahan ti salira
Duh ... junjunan ati ...
rasa diri karep beh dieu
diri bet ku kanjonjonan
lamunan kumalayang dina sawangan
kumalayang dina implengan
hete ceurik lamun ras kadiri
sumawona rumaos lamokot ku dosa
inggis Gusti teu ngahampura
duh Gusti bukakeun panto tobat ....
hate ceurik balilihan
inggis Gusti bendu liwat saking
inggis teu masihan waktos
kanggo tobat ka mantena
Gusti hampura abdi
sumangga abdi pasrah badan sakujur
tumarima kana kadar pinuh ku dosa
anging Gusti anu uninga kaayaan abdi saleresna
hate abdi balilihan seja pangampura ti salira.
Gusti kedah kasaha abdi ngadu
bilih anjeuna cangcaya
kana rasa katresna abdi ,
abdi jujur mika cinta anjeuna
wakca langeng salamina.
Gusti kedah kumaha nyaurkeunnana ka anjeuna nu ku abdi di pika cinta
inggis anjeuna sulaya
tebih ti rasa percaya
dumeh abdi ageung dosa...
duh Gusti tulungan abdi
lamun kuring bade wakca...
inggis anjeuna sulaya
bendu ka diri nu dosa, ...
Gusti kumaha abdi nyarita
mungguh ukur kahayang
hayalan kamana-mana
ari karep tara salah,
ngan kanyataan jauh tina lamunan.
raga ukur katempuhan
napsu nu mawa lengkah,
nincak kana jalan salah
duh Gusti hampura abdi
mungguh kadar diri
nasib anu mawa jaman
saha anu baha kana takdir
tos jadi guratan illahi
duh junjunan manga nyanggakeun
diri tos lamokot ku dosa
salira tos kauninga
sadaya-daya abdi tumarima
mungguh jalmi gudangna kasalahan teu weuleh seueur ku dosa
tapi Gusti langkung uninga
jalmi tara salamina salah
mungguh allah lautan hampura
junjunan rumaos abdi lepat
tapi abdi bade janji
kasalira nu dipikacinta
abdi moal baha bade tuhu tur jujur
rasa kaheman nu nyangkaruk
kumalendang dina lamunan
endah kasawang dina implengan
hirup rukun ngajadi hiji
duh junjunan kalbu,
bebende mepende hate, beubeureuh anu geusmaneh,
Duh ,,….. Junjungan mungguhing ngadangu anu ku abdi di pikahareup mungguhin aya jalan kangge pateupang sareung anjeuna ,, ieu hate tos teu kiat hoyong pa amprok sareng dirina paneuteup sareng emutna…!!
Dina jeumplingna weungi ngaherang neuteup maheut kana lalangit kabayang tantungan nu di pimeulang nu lawas nu aya di kajauhan.. teu mirosea imut manis ngagupay kana lamunan
Ngagembleng cipanon hate ngolembar marengan geterna hate asih nu manteng dina keumbang rasa, teu daya teu wasa nyindem gundem boa urang bakal peugat simpay cukang awi pameuntasan geus ngabeuntang pikeun pangliwatan urang nu bakal pisah di pengkolan
“ MEGA CAHAYA KABAGJAAN “
Dina tungtung reret mega ayang-ayangan
Tan pangreureuhan mageuhan lalampahan sareung paripolah
Kabagajaan …
Dina tungtung kiceup,mega langlayeuseun
kapan halodo nyontangan tempo
ngagedurkeun sono muntangan hujan
Dina tungtung teuteup ,mega pinuh ku
cimata; maseuhan rasa nu raca kana raga .
Dina hate teu weuleh inget nyaksian kana diri
Mungguhing aya cinta nu datang kana raga jeung jiwa
Masehan kana qalbu hate..
“ EMUTAN KEUR KA ASIH CINTA “
Di unggal dinteun anjeun nu sok aya dina pikiran kaula
di unggal nyangreb nincak ka peuting anjeun nu keukeuh neutep dina pikiran kaula terus terusan nembongan dinu pikiran dina laku lampah sapopoe..
Nu rasa bogoh ka anjeun anu teu ka kira ageungna
anjeun anu paling geulis teu aya bandingan nana
anu nyiraman ka geulisan setiap waktuna
anjeun nu nambihan kasenangan kaula dina unggal dinteun sapoe poe kaula..
kaula di bewarakeun di saksian ku langit jeung eusina
Gunung sareung walungan raga jeung pati anjeun nu di pibogoh ku kaula moala aya rasa deui nyeri anu neutep kana manah
Moal aya deui nyeri hate an uterus terusan neutep ..
Kembang jeulita anu karek meukar nu nyengitan lautan kasih jiwa
karaba seuri anjeun anu neutep dina lamunan
anu geulis sami sareung keumbang anu kacida endahna
raga anu ngageuleteur terus terusan unggal nyebut nami anjeun
hirup maotna kaula keur anjeun salawasna geulis…
“ TEPANG MUNGGARAN NU JANTEUN EMUTAN “
urang tepang munggaran
barang amprok pada lalagasan
nunda rasa geter hate teu katahan, katresna
bareung amprok jeung anjeuna
rasa mika welas mika asih mika cinta jugjug aya
lir ibarat ca`ang bulan opat welas
bagja bahagia taya bandingan nana paamprok sareung anjeuna
nya`angan poek nu ngadalingding lir weungi anu seupi ....
ngahudang rasa katresna ka panutan anjeuna
teuwalakaya nyimpen rusiah dina hate nu ujug ujug datang nu janteun ka bingung kana pikiran… .. !
dina pikiran terus terusan katresna nu nembongan… ?
katresna anu ngalangkang kanu pikiran
duh mungguhing Gusti Nu Anggung,
pasihan abdi jalan kangge caket ka anjeuna nu neumbe teras terasan nembongan dina emutan ....
katresna nu nembongan,.........
kanyaah nu marengan,.........
nu dongkap teu di ondang
nya`angan kaendahan hate kabagjaan jiwa
mapaesan taman hate niisan jeurona qalbu
duriat nu teu weleh minggat
rasa nu teu weleh ngariksa
kanyaah salira kangge anjeuna,...
katresna salira kangge badanna,....
ngahudang sarebu rasa dina duriat sareng rasa !
hate nu teu weleh keueung sieun teu kaanjangan teu ka dongkapan ku anjeuna kana qalbuna jiwa
poek nu ngadalingding dina renungan pikiran salawasna
sieun,... sieun terus terusan kabayang bayang dina emutan salawasna teuras teurasan…
mayunan hate sorangan anu was was bingung teu puguh tungtung
mung kieu buktosna,...kieu ayana
sono pami teu tepang sareng anjeuna
kasono nu taya saatna dina hate sareng pikiran nu masih ngalayang ngmbang nambahan karingrang …
kanya`ah nu bersih .. satia jadi kakasih salawasna
pameunteu marahmay manis ngadalingding sengit
hanjakal lamun endah ngan ukur kalangkang dina pikiran sareung bayangan dina lamunan
ngaraos re`eus
najan batin patebih, najan urang pa anggang
Hate teu weleh ingeut bae ka dirina saterusna
hoyong patepang pasimpay panangan paneutep raray sareung anjeuna di talaga kabahagiaan ..
hoyong patepung lawung pa amprok jodo
naimplengan iraha bakal kasorang kangeun manteung ka salira terus terusan unggal waktos ..
kadeudeuh tilam katresna mung hiji kanggo salira
rasa nya`ah rasa katresna kanggo salira
rasa asih rasa heman kanggo salira
naon lepat na naon dosana.. ?
mun rasa nyipangkeun katresna mika asih kasalira salawasna
kapan cinta kedah anteung jeung asihna
kapan asihh kedah tringtrim sumadinngna
sedeung rasa rumasa manteung deudeuhna demi kasatiaan salawasna sapanjang yuswa
janteun pageuh pamadegan dugi ka ahir hayat
nepikeun bungkusan kalbu mustika asmara
dania saenyana mika asih mika nyaah mika heman kasalira ..
Duh naon lepatna lamun hate mikanya`ah
Duh naon dosana lamun hate mika asih salira
Duh kapalang deudeuh ieu hate tos mika heman
duh kapalang cinta ieu hate pikeun kadirina
najan kudu nandangan tunggara rek satia moal rek sulaya ka dirina.. cinta moal rek kadungsang dungsang, cinta nu pasrah jiwa jeung raga kangge anjeuna sateurasna
moal welas kumawelang, cinta lahir tumekaning disarengan sareung bathin
sumanding asih nu tingtrim kangge anjeuna salawasna dugi ka ahir urang peugatna ku nyawa…
naon deui ieu nuhadir dina kalbu
panghudang rasa,....... minuhan sagara hate
jajantung ratug sur ser tutunggulan, singhoreng salira panutan nata kata,..niti ati janten sakalimat puisi
asih salira nu teu acan kedal kana janji !!
galindeng salira nu diantos dina waktosna !
waktosna kedal lisan,...
nyumponan harapan diri ,...
asih salira,...
kanyaah salira,....
duriat salira,
ku abdi diantos
Aya rasa dina diri abdi
sumarambah dina bayah kanyaah
sumoreang nugencang pikiran seueur kamelang
emut kapanutan nuaya ti pangumbaraan...
duh panutan .......
salira bet kumolebat bae dina pikiran
ieu hate teu pararuguh
bet hayang sasarengan bae..
junjunan iraha atuh ngajadi..
mun karep nyaah diri ....
ku kahayang dina sawangan
babarengan silih lendean
dina rasa dina dada aya manehna
duh junjunan kalbu mungguhing pangusik hate ......
bebende mepende hate
beubeureuh anu geus maneuh
rasa diri hamo lanca-linci
hamo incah balilahan ti salira
Duh ... junjunan ati ...
rasa diri karep beh dieu
diri bet ku kanjonjonan
lamunan kumalayang dina sawangan
kumalayang dina implengan
hete ceurik lamun ras kadiri
sumawona rumaos lamokot ku dosa
inggis Gusti teu ngahampura
duh Gusti bukakeun panto tobat ....
hate ceurik balilihan
inggis Gusti bendu liwat saking
inggis teu masihan waktos
kanggo tobat ka mantena
Gusti hampura abdi
sumangga abdi pasrah badan sakujur
tumarima kana kadar pinuh ku dosa
anging Gusti anu uninga kaayaan abdi saleresna
hate abdi balilihan seja pangampura ti salira.
Gusti kedah kasaha abdi ngadu
bilih anjeuna cangcaya
kana rasa katresna abdi ,
abdi jujur mika cinta anjeuna
wakca langeng salamina.
Gusti kedah kumaha nyaurkeunnana ka anjeuna nu ku abdi di pika cinta
inggis anjeuna sulaya
tebih ti rasa percaya
dumeh abdi ageung dosa...
duh Gusti tulungan abdi
lamun kuring bade wakca...
inggis anjeuna sulaya
bendu ka diri nu dosa, ...
Gusti kumaha abdi nyarita
mungguh ukur kahayang
hayalan kamana-mana
ari karep tara salah,
ngan kanyataan jauh tina lamunan.
raga ukur katempuhan
napsu nu mawa lengkah,
nincak kana jalan salah
duh Gusti hampura abdi
mungguh kadar diri
nasib anu mawa jaman
saha anu baha kana takdir
tos jadi guratan illahi
duh junjunan manga nyanggakeun
diri tos lamokot ku dosa
salira tos kauninga
sadaya-daya abdi tumarima
mungguh jalmi gudangna kasalahan teu weuleh seueur ku dosa
tapi Gusti langkung uninga
jalmi tara salamina salah
mungguh allah lautan hampura
junjunan rumaos abdi lepat
tapi abdi bade janji
kasalira nu dipikacinta
abdi moal baha bade tuhu tur jujur
rasa kaheman nu nyangkaruk
kumalendang dina lamunan
endah kasawang dina implengan
hirup rukun ngajadi hiji
duh junjunan kalbu,
bebende mepende hate, beubeureuh anu geusmaneh,
Duh ,,….. Junjungan mungguhing ngadangu anu ku abdi di pikahareup mungguhin aya jalan kangge pateupang sareung anjeuna ,, ieu hate tos teu kiat hoyong pa amprok sareng dirina paneuteup sareng emutna…!!
Langganan:
Postingan (Atom)
